Santo Blog
Kamis, 11 Agustus 2016
Senin, 25 Juli 2016
Perbedaan Insinyur (Ir) dengan Sarjana Teknik (ST)
Sarjana Teknik Belum Tentu Insinyur
RECENT POSTS
Sebelum tahun 90-an semua lulusan perguruan tinggi dari Fakultas Teknik secara otomatis akan mendapatkan gelar Insinyur atau disingkat Ir. Akan tetapi setelah tahun 90-an, bagi masyarakat umum, gelar ini seolah-olah sirna tanpa bekas dan tidak mungkin lagi ditemukan di Indonesia. Karena setelah lulus dari Fakultas Teknik akan mendapatkan gelar Sarjana Teknik (ST) bukan lagi Insinyur (Ir). Sebenarnya, gelar Insinyur saat ini masih ada dan dapat diperoleh pada masa sekarang. Hanya saja untuk memperoleh gelar Insinyur tidak diperoleh di perguruan tinggi, akan tetapi melalui Asosiasi Jasa Konstruksi.
Menurut SIPJAKI (Sistem Informasi Pembina Jasa Konstruksi) bahwa asosiasi profesi jasa konstruksi adalah satu atau lebih wadah organisasi atau himpunan perorangan, atas dasar kesamaan disiplin keilmuan dibidang konstruksi atau kesamaan profesi dibidang jasa konstruksi, dalam usaha mengembangkan keahlian dan memperjuangkan aspirasi anggota.
Saat ini Insinyur bukanlah gelar seperti Sarjana Teknik akan tetapi merupakan sebuah profesi, seperti halnya: profesi Dokter Gigi, Ners, Apoteker dan Akuntansi. Profesi Insinyur sekarang ini sudah memiliki UU KeInsinyuran sejak Pebruari Tahun 2014. Tujuan dibentuknya UU KeInsinyuran tersebut antara lain agar Insinyur-Insinyur Indonesia mampu mengembangkan keprofesionalitasnya mampu bersaing di era global. Sebagai gambaran sebelum diberlakukannya UU KeInsinyuran adalah, ada seorang sarjaana Teknik yang bekerja di Negara lain digaji tidak setara dengan kualifikasi yang dimilikinya (yaitu sejajar dengan S1) karena tidak memiliki sertifikat keahlian (Insinyur Profesi). Kedepan, semua pekerjaan yang dibutuhkan keTeknikan harus memiliki serfitikat Insinyur.
Perbedaan “INSINYUR” dengan “SARJANA TEKNIK”
Kebanyakan masyarakat umum telah beranggapan bahwa kualitas Insinyur itu lebih baik dari pada Sarjana Teknik. Sebenarnya, tidaklah demikian. Insinyur dengan Sarjana Teknik memiliki perbedaan yang jelas. Seorang Insinyur sudah dapat dipastikan sebagai Sarjana Teknik dan Sarjana Teknik belum tentu seorang Insinyur. Sehingga ada unsur tambahan apabila seorang Sarjana Teknik menginginkan untuk menjadi seorang Insinyur.
Persyaratan untuk menjadi Insinyur, yaitu:
KNOWLEDGE
Mengetahui tentang Ilmu Teknik. Dalam hal ini antara Sarjana Teknik dan Insinyur keduanya memiliki komponen tersebut karena knowledge adalah tujuan utama yang dicapai di bangku perkuliahan.
SKILL
Skill sangat berkaitan dengan pengalaman kerja. Sehingga skill ini hanya dapat diperoleh ketika telah melakukan kerja. Jadi setelah lulus Sarjana Teknik belum dikatakan memiliki skill karena belum pernah bekerja.
ATTITUDE
Seorang Insinyur diwajibkan memiliki sikap yang berprinsip pada Etik Profesi, yaitu: Integritas Moral, Keadilan, Otonomi dan Tanggung Jawab.
Cara Mendapatkan Insinyur Profesi
Apabila Anda menginginkan mendapatkan Insinyur Profesi maka persyaratan yang harus dipenuhi adalah:
Telah lulus dari bidang Teknik yang dibuktikan dengan Ijazah S1 dengan Gelar Sarjana Teknik (ST)
Mengikuti diklat yang diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi yang dapat Anda pilih sendiri (Daftar Asosiasi Profesi ada dibawah ini, silahkan pilih sendiri)
Setelah dinyatakan lulus akan mendapatkan Sertifikat Insinyur Profesi (SIP) dan Sertifikat Keahlian (SKA) menurut bidang profesinya.
DAFTAR ASOSIASI PROFESI DI INDONESIA:
Asosiasi Tenaga Teknik Ahli dan Terampil Indonesia (ASTTATINDO)
Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Seluruh Indonesia (ATAKSI)
Himpunan Profesi Tenaga Konstruksi Indonesia (HIPTASI)
Himpunan Ahli Value Engineering (HAVEI)
Asosiasi Masyarakat Baja Indonesia (AMBI)
IKATAN QUANTITY SURVEYOR INDONESIA (IQSI)
HIMPUNAN TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA (HITAKI)
Asosiasi Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (AK3L)
ASOSIASI PROFESI MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA (APMELINDO)
Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI)
Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)
Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)
Asosiasi Profesionalis Elektrikal Indonesia (APEI)
Persatuan Insinyur Indonesia (PII)
Himpunan Ahli Teknik Iluminasi Indonesia (HTII)
Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI)
Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI)
Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)
Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP)
Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia (IALI)
Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNIBB)
Himpunan Ahli Elektro Indonesia (HAEI)
Himpunan Ahli Elektro Indonesia (HAEI)
Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII)
Perhimpunan Ahli Teknik Indonesia (PATI)
Persatuan Insinyur Profesional Indonesia (PIPI)
Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (A2K4)
Ikatan Ahli Teknik Ketenagalistrikan Indonesia (IATKI)
Himpunan Ahli Manajemen Konstruksi Indonesia (HAMKI)
Ikatan Ahli Fisika Bangunan Indonesia (IAFBI)
Pembangunan di desa / santoblog/
Hey Sobat Ijinkan saya untuk berbagi pengalaman dalam perjalanku kini, dan saya di tugaskan di daerah melawi tepatnya di Kecamatan Ella Hilir dari tahun 2014 untuk megunjungi tiap-tiap desa yang mendapatan pekerjaan pembangunan disini hanya monitoring pekerjaan dan juga sosialisasi pemberdayaan masyarakat setempat agar tentang UU Desa supaya mereka mengerti aluran pekerjaan yang sesuai dengan peraturan UU desa bahkan teknik pengerjaan pembangunan Misalnya, pembangunan jalan, Gedung Sekolah, Gedung Kesehatan (seperti polindes, pustu), dermaga untuk penyeberangan kapal, dan lai-lain. dan semua masyarakat setempat partisipasi dengan antusias dalam kegiatan ini....
Perjalan dari Desa-desa kecamatan Ella Hilir tepatnya kabupaten Melawi provinsi Kalimantan Barat, yang terdiri dari 19 Desa (Nanga Ella, Pelempai Jaya, Lengkong Nyadom, Natai Compa, Sungai Mentoba, Nanga Kalan, Kahiya, Bemban Permai, Nanga Kempangai, Domet, Karangan Kora, Nanga Nuak, Nanga Nyuruh, Nyangau, Popai, Perembang Nyuruh, Sungai Labu, Popai, jabai, dan desa Penyuguk). perjalan yang saya alami itu sangatlah menyenangkan rasa lelah dalam perjalanan sehingga ketempat keindahan alam rasa lelah itu hilang, suasana keindahan alam disana memang benar-benar seru. ketempat lokasi yang kami tuju itu jarak tempuhnya cukup lama bahkan kami sempat nginap di hutan dan ketika hari hujan turun kami berhenti karena tidak bisa melanjukan perjalanan, maka kami punya inisiatif untuk membuat tenda yang terbuat dari dedaunan di ikat dari akar kayu. bahkan kami juga mau tak mau menginap, karena kalau melanjut perjalan tidak bisa sebab jalan yang kami lalui sangatlah ekstrim, batu cadar, jalan licin. setelah pagi hari kami melanjutkan perjalan. setelah tiba di lokasi masyarakat setempat sangatlah antusias menyambut kedatangan kami.
Pembangunan di desa sangatlah minim, krna pemerintah belum begitu memperhatikan terutama daerah terpencil. terutama faktor jalan yang masyarakat lalui. nah di lokasi jalan juga begitu sangat eskrim sehingga warga setempat membawa material ataupun hasil pertanian susah di akseskan kepasar-pasar tradisonal. dengan adanya program pnpm-mpd meraka mendapatkan pembanguan jalan untuk akses jalan dan dapat membawa hasil-hasil pertanian/perkebunan meraka juga antusias dalam pelaksanaan pembangunan tersebut.
TIM REKAN KERJA
PERJALAN MENUJU DESA
SUASANA DI KAMPUNG DESA SUNGAI LABU
TEMPAT PERISTIRAHATAN DI RIAM DS. NG.KEMPANGAI
PEMBANGUNAN JALAN MASYARAKAT SANGAT ANTUSIAS.
RIAM MENYEJUKAN KELELAHAN DALAM PERJALAN KE DESA
BUKIT BATU NANGIS DI DESA JABAI KEC. ELLA HILIR KAB.MELAWI
TEMPAT PEMAKAMAN ZAMAN NENEK MOYANG DI DESA PENYUGUK
MONUMEN PATUNG MANUSIA YANG DIUKIR PADA ZAMAN DULU "PANTAK"
GEREJA KHATOLIK DI DESA PENYUGUK, DEKAT PERBATASAN ANTARA
KALBAR DENGAN KALTENG
BATAS ADMINISTRASI ANTARA KALBAR DENGAN KALTENG
DS. TANJUNG PAKU KEC. SERUYAN HULU PROV.KALTENG
Minggu, 24 Juli 2016
Kenalkan Konsep Uang Sejak Dini
Ternaya mengenal konsep uang sejak dini sangatlh penting. Sebab, menurut penelitian banyak ortua yang tidak menjelaskan konsep uang kepada anak-anaknya. Kebiasaan baik dan pola makan sehat. Pada hal mengenai konsep uang hrs di lakukan sendiri mungkin setidaknya saat si kecil sudah berusia 3 tahun atau ketika anak sudah mulai bisa meminta dibeli sesuatu. Maka orangtua sudah dapat untuk mengajari sebuah hati (anaknya sendiri) tentang konsep uang yang dasar yakni sebagai alat pembayaran. Anda bisa mulai mengenalkan anak pada jenis uang seperti uang logam (koin), uang kertas dan perbedaan besaran nominalnya. Kamu jg bisa membelikan permainan "uang-uangan" kepada si sebuah hati sebagai cara yang sederhana untuk dipahami.
Kita tentu tidak ingin si buah hati menjadi konsumtif saat mereka sudah mengenal tentang konsep uang, kan ? Nah, inilah saatnya kita bisa memberi pengertian tentang perbedaan kebutuhan dan keinginan. Katakan kepada anak, bahwa kebutuhan adalah hal utama dan penting yang harus di beli misalnya membeli tas yang lama sudah rusak.
Sedangkan keinginan adalah sesuatu yang dinginkan si kecil. Namun ia masih bisa menunda atau bahkan membatalkan untuk sebuah keperluan karena ternyata belum diperlukan saat ini. Misalnya saat si kecil ingin punya suatu jenis mainan, ajarkan padanya bahwa si kecil apakah mainan yang masih ada sudah rusak atau hanya karena ingin sama seperti teman-temannya. Lau memang begitu lebih baik kamu ajarkan anak untuk menabung sebelum membeli suatu barang yang diinginkanya.
Kita juga bisa memberi pengertian pada si buah hati untuk menyimpan uang lembaran atau uang koin tersebut kedalam celengan atau tabungannya. Sehingga saat si buah hati anda akan membeli sesuatu yang memang sudah menjadi keinginan sejak lama, maka uang tabungan tersebut dapat digunakan. Dengan menabung, kamu mengajar anak untuk bisa mengelola keuangan sendiri dan bersiplin diri untuk menahan sifat konsumtif...
Semoga bermanfaat bagi anda-anda sekalian yang membacanya.. terimah kasih...
Langganan:
Postingan (Atom)